Tahukah, Hara Squad? Indonesia menduduki posisi kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Dilansir dari detik.com, pemakaian sedotan plastik di Indonesia mencapai 93.244.847 batang setiap harinya. Sedotan itu berasal dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya. Jika sampah tersebut direntangkan, akan mencapai jarak 16.784 km, atau sama dengan jarak tempuh Jakarta – Meksiko. Bisa Hara Squad bayangkan sebanyak apa sampah plastik yang ada di Indonesia.
Melihat kondisi bumi seperti ini, membuat kita khawatir terhadap kerusakan dan bencana alam yang mungkin terjadi akibat perbuatan kita sendiri. Tentunya, kita semua pasti ingin bumi ini tetap sehat untuk ditinggali oleh anak cucu kita kelak, bukan?
Apalagi, saat ini bisnis online sedang menjadi primadona. Orang-orang semakin beralih dari belanja di toko offline menjadi belanja online. Kemudahan yang ditawarkan oleh belanja online membuat siapapun bisa belanja walaupun tidak punya waktu, atau jaraknya jauh. Cukup dengan ponsel saja, barang langsung sampai di depan rumah.
Namun, pernahkah Hara Squad terpikir bahwa sebenarnya kitalah yang menjadi penyumbang sampah plastik terbesar di Indonesia? Karena setiap barang yang kita pesan, umumnya menggunakan packaging yang terbuat dari bahan plastik dan non reusable. Terutama di industri makeup, yang harus menggunakan bubble wrap pada setiap pengiriman agar produk sampai dengan selamat dan tidak rusak. Secara tidak langsung, kita semua berpartisipasi dalam kerusakan bumi.
Hal inilah yang menjadi penggerak Hara untuk lebih peduli dengan lingkungan. Meskipun kita belum bisa membuat langkah yang besar, tapi Hara percaya bahwa langkah kecil yang konsisten juga bisa merubah dunia. Walaupun belum bisa merubah dunia yang luas, tapi minimal dunia di sekitar kita bisa kita ubah. Hara melakukan perubahan kecil sedikit demi sedikit yang harapannya bisa membuat bumi pulih seperti sedia kala. Salah satu usaha yang dilakukan Hara adalah dengan mengganti packing pengiriman menjadi box berbahan kertas yang mudah terurai.
Inovasi lainnya yang Hara lakukan adalah dengan mengeluarkan produk-produk yang eco-friendly, yaitu Bio Buds dan Triple Treat. Kedua produk ini merupakan disposable makeup tools yang terbuat dari bahan biodegradable dan tentunya plastic free!
Bio Buds adalah cotton buds yang berbahan soft cotton pada bagian atasnya dan paper sticks pada bagian gagangnya. Bio Buds memiliki dua sisi yang berbeda bentuk, yang satu berbentuk bulat dan yang satu lagi berbentuk runcing. Bio buds biasa digunakan oleh makeup artist untuk membantu proses jahit mata dan mengoreksi bagian makeup yang tercoret atau tidak rapi. Bagian ujung yang runcing sangat membantu untuk merapikan eyeliner dan menjangkau sudut-sudut muka yang sulit dijangkau. Selain itu, warnanya yang hitam bikin kamu nggak khawatir kalau bio buds nempel di lem bulu mata, karena nggak akan meninggalkan bulu-bulu putih yang mengganggu.
Triple Treat adalah disposable brush yang digunakan untuk mengaplikasikan makeup. Triple treat terdiri dari eyeliner brush untuk mengaplikasikan eyeliner gel, spoolie brush untuk mengaplikasikan maskara, dan lip brush untuk mengaplikasikan lipstik. Di masa new normal ini, banyak makeup artist yang beralih menggunakan disposable brush untuk menghindari cross-contamination karena penggunaannya yang sekali pakai. Namun, dengan menggunakan disposable brush, kita akan menghasilkan sampah plastik lebih banyak lagi. Oleh karena itu, Hara menciptakan disposable brush yang berbahan biodegradable yaitu dari bahan fiber dan bamboo stick. Sehingga, meskipun sekali pakai, sampahnya akan mudah terurai secara alami.
Belum cukup sampai disitu, packaging yang digunakan oleh Bio Buds dan Triple Treat juga menggunakan bahan eco-friendly yaitu kertas daur ulang dan di cetak dengan tinta soy ink berbahan dasar kedelai sehingga tidak ada bahan kimia dan mudah terurai secara alami.
Kalian bisa langsung beli Bio Buds & Triple Treat disini:
Semoga inovasi Hara kali ini bisa menjadi solusi agar bumi kita kembali seperti sedia kala, ya, Hara Squad! Nah, sudah melakukan apa saja, nih, untuk mengurangi sampah plastik? Bagikan cerita kalian di kolom komentar ya! 😉